Sabtu, 17 April 2010

NIAGA

Perusahaan niaga

  • Sejarah telkom

Media and Edutainmet) yang terbesar di Indonesia. Pengabdian TELKOM berawal pada 23 Oktober 1856, tepat saat dioperasikannya layanan telekomunikasi pertama dalam bentuk pengiriman telegraf dari Batavia (Jakarta) ke Buitenzorg (Bogor). Selama itu pula TELKOM telah mengalami berbagai transformasi.

Transformasi terakhir sekaligus yang disebut dengan NEW TELKOM Indonesia adalah transformasi dalam bisnis, transformasi infrastruktur, transformasi sistem dan model operasi dan transformasi sumber daya manusia. Transformasi tersebut resmi diluncurkan kepada pihak eksternal bersamaan dengan New Corporate Identity TELKOM pada tanggal 23 Oktober 2009, pada hari ulang tahun TELKOM yang ke 153. TELKOM juga memiliki tagline baru, The World in Your Hand.

Sampai dengan 31 Desember 2008 jumlah pelanggan TELKOM tumbuh 37% dari tahun sebelumnya sebanyak 68,6 juta pelanggan yang terdiri dari pelanggan telepon tidak bergerak kabel sejumlah 8,6 juta, pelanggan telepon tidak bergerak nirkabel sejumlah 12,7 juta pelanggan dan 65,3 juta pelanggan jasa telepon bergerak.

Sejalan dengan lahirnya NEW TELKOM Indonesia, berbekal semangat positioning baru Life Confident manajemen dan seluruh karyawan TELKOM berupaya mempersembahkan profesionalitas kerja, serta produk dan layanan terbaik bagi pelanggan dan stakeholders.

Sepanjang Tahun 2008, berbagai penghargaan dan sertifikasi telah diterima oleh TELKOM, baik dari dalam maupun luar negeri antara lain, Sertifikasi ISO 9001:2000 dan ISO 9004:2000 untuk Divisi Enterprise Service dari TUV Rheinland International Indonesia; Penghargaan Sistem Kesehatan dan Keselamatan Kerja (SMK3) dan Kecelakaan Nihil 2008 dari Wakil Presiden RI; The Best Corporate Image category dalam ajang Most Admired Companies Awards ke 8 dari Frontier Consulting Group; Juara Umum 2007 Annual Report Award dari Menteri Keuangan RI; Juara Umum Anugerah Media Humas 2008 dari Bakorhumas CIO of The Year 2008 dalam Hitachi Data System IT Inspiration Awards; dan Penghargaan CEO dan Perusahaan Idaman dari Majalah Warta Ekonomi.

Saham TELKOM per 31 Desember 2008 dimiliki oleh pemerintah Indonesia (52,47%) dan pemegang saham publik (47,53%). Saham TELKOM tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI), New York Stock Exchange (NYSE), London Stock Exchange (LSE) dan Tokyo Stock Exchange, tanpa tercatat. Harga saham TELKOM di BEI pada akhir Desember 2008 sebesar Rp 6.900. Nilai kapitalisasi pasar saham TELKOM pada akhir tahun 2008 mencapai Rp 139,104 miliar atau 12,92 % dari kapitalisasi pasar BEI.

Dengan pencapaian dan pengakuan yang diperoleh TELKOM, penguasaan pasar untuk setiap portofolio bisnisnya, kuatnya kinerja keuangan, serta potensi pertumbuhannya di masa mendatang, TELKOM menjadi model korporasi terbaik Indonesia.


  • Visi dan misi
Visi

To become a leading InfoCom player in the region Telkom berupaya untuk menempatkan diri sebagai perusahaan InfoCom terkemuka di kawasan Asia Tenggara, Asia dan akan berlanjut ke kawasan Asia Pasifik.

Misi

Telkom mempunyai misi memberikan layanan " One Stop InfoCom Services with Excellent Quality and Competitive Price and To Be the Role Model as the Best Managed Indonesian Corporation " dengan jaminan bahwa pelanggan akan mendapatkan layanan terbaik, berupa kemudahan, produk dan jaringan berkualitas, dengan harga kompetitif.
Telkom akan mengelola bisnis melalui praktek-praktek terbaik dengan mengoptimalisasikan sumber daya manusia yang unggul, penggunaan teknologi yang kompetitif, serta membangun kemitraan yang saling menguntungkan dan saling mendukung secara sinergis.

  • Mitra bisnis

TELKOM terus berupaya memberikan layanan terbaik kepada pelanggannya. Untuk mewujudkan komitmennya tersebut, TELKOM bermitra dengan perusahaan-perusahaan global yang terbaik di bidangnya. Di bawah ini adalah perusahaan yang menjalin kemitraan strategis dengan TELKOM Indonesia:

1. PT. Siemens Indonesia
2. PT. NEC Indonesia
3. PT. Industri Telekomunikasi Indonesia
4. PT. Compact Microwave Indonesia
5. PT. Alcatel Indonesia
6. Tomen Corporation
7. Llyod's Register Assurance Limited
8. SingTel
9. JICA (Japan International Cooperation Agency)
10. CISCO
11. KPN Netherlands
12 Mercer Cullen Egan Dell
13. AEOP (Australian Expert Overseas Program)
5 pilar bisnis

1. Fixed Phone (TELKOM Phone) Personal Line Corporate Line Wartel & Telum 2. Mobile Phone (TELKOMSEL) Prepaid Services (simPATI) Postpaid Services (Halo) 3. Network & Interconnection (TELKOM Intercarier) Interconnection Services Network Leased Services 4. Data & Internet Leased Channel Service (TELKOM Link) Internet Service (TELKOMNet) VoIP Service (TELKOM Save & Global 017) SMS Service (from TELKOMSEL, TELKOMFlexi & TELKOM SMS) 5. Fixed Wireless Access (TELKOM Flexi) Prepaid Services (Flexi Trendy) Postpaid Services (Flexi Classy)

  • Unit-unit bisnis

Unit-unit Bisnis TELKOM terdiri dari Divisi, Centre, Yayasan dan Anak Perusahaan, sebagai berikut :

1. Infrastruktur Telekomunikasi
2. Carrier & Interconnection Service
3. Divisi Multimedia
4. Divisi Fixed Wireless Network
5. Enterprise Service
6. Divisi Akses
7. Maintenance Service Center
8. Training Center
9. Carrier Development Support Center
10. Management Consulting Center
11. Construction Center
12. I/S Center
13. R&D Center
14. Community Development Center(CDC)

Yayasan-Yayasan :

1. Dana Pensiun (Dapentel)
2. Yayasan Pendidikan TELKOM
3. Yayasan Kesehatan
4. Yayasan Sandhykara Putra Telkom (YSPT)

Anak Perusahaan :

Kepemilikan > 50%
1. PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) : Telekomunikasi (Selular GSM) (baru)
2. PT Dayamitra Telekomunikasi (Dayamitra) : Telekomunikasi (KSO-VI Kalimantan)
3. PT Infomedia Nusantara (Infomedia) : Layanan Informasi (baru)
4. PT. Telekomunikasi Indonesia Internasional : International Telecommunication Services, Investment & Strategic Partnership and Project Management & Consultancy
5. PT. Pramindo Ikat Nusantara (Pramindo) : Telekomunikasi Telepon Tetap (KSO-I Sumatra)
6. PT. Multimedia Nusantara (Metra) :Multimedia, pay special TV
7. PT. Napsindo Primatel International (Napsindo) : Network Access Point
8. PT Indonusa Telemedia (Indonusa) : TV Cable (baru)
9. PT Graha Sarana Duta (GSD) : Properti, Konstruksi dan Jasa (baru)


Kepemilikan 20% - 50%

1. PT Patra Telekomunikasi Indonesia (Patrakom) : Layanan VSAT
2. PT Citra Sari Makmur (CSM) : VSAT dan layanan telekomunikasi lainnya
3. PT Pasifik Satelit Nusantara (PSN) : Transponder Satelit dan Komunikasi

Kepemilikan <>
  • Struktur telkom

  • struktur GCG

    TELKOM senantiasa berkomitmen untuk menerapkan GCG di RUPS, Dewan Komisaris, Komite di bawah Dewan Komisaris, Direksi, Komite di bawah Direksi dan Corporate Secretary.
    RUPS
    Rapat Umum Pemegang Saham (“RUPS”), baik RUPS Tahunan (“RUPST”) maupun RUPS Luar Biasa (“RUPSLB”), merupakan lembaga tertinggi di perusahaan. Lembaga tersebut adalah forum utama tempat pemegang saham dapat menggunakan hak dan wewenangnya terhadap manajemen perusahaan.


    Setiap pemegang saham berhak memperoleh penjelasan yang lengkap dan informasi yang akurat mengenai prosedur yang harus dipenuhi berkenaan dengan penyelenggaraan RUPS, agar dapat berpartisipasi dalam pengambilan keputusan mengenai hal-hal yang mempengaruhi kondisi perseroan dan hak pemegang saham. TELKOM juga melindungi hak pemegang saham agar dapat melaksanakan haknya berdasarkan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga sesuai dengan peraturan Perseroan dan perundang-undangan yang berlaku. Pemegang saham diperlakukan setara (equal treatment) dan mempunyai kedudukan yang seimbang terhadap Perseroan. Sementara pemegang saham yang memiliki hak pengendalian di dalam perseroan wajib memperhatikan tanggungjawabnya pada saat menggunakan pengaruhnya terhadap manajemen perseroan, baik pada saat penggunaan hak suara maupun dalam hal lainnya.


    Pada saat RUPST dan RUPSLB, para pemegang saham menggunakan hak suaranya untuk menunjuk dan memberhentikan Dewan Komisaris atau Direksi, menetapkan jumlah remunerasi dan tunjangan Komisaris dan Direksi, menilai kinerja perusahaan tahun buku yang ditelaah, menentukan penggunaan laba perusahaan termasuk dividen dan merubah Anggaran Dasar. Khusus pemegang saham seri A Dwi Warna, yaitu pemerintah Indonesia, memiliki hak khusus untuk menyetujui perubahan anggaran dasar, menyetujui rencana merger, akuisisi, divestasi atau likuidasi Perseroan melalui RUPST atau RUPSLB. RUPST wajib dilaksanakan setahun sekali, sementara RUPSLB dapat dilaksanakan setiap saat sesuai dengan kebutuhan.


    Pada tahun 2008, TELKOM menyelenggarakan RUPST dan RUPSLB sebagai berikut:

    RUPST tanggal 20 Juni 2008, telah memberikan persetujuan dan pengesahan atas Laporan Tahunan Perseroan tahun buku 2007 dan Laporan Tahunan Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan Perseroan tahun buku 2007. RUPST tersebut juga menyetujui penetapan penggunaan laba bersih Perseroan tahun buku 2007 sebesar Rp.12.857 miliar, pembayaran dividen tahun buku 2007, menetapkan jumlah gaji Direksi dan honor Dewan Komisaris tahun 2008, tantiem Direksi dan Komisaris tahun buku 2007 serta fasilitas dan tunjangan anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris tahun 2007, penunjukan kembali Kantor Akuntan Publik Haryanto Sahari & Rekan, firma anggota dari PricewaterhouseCoopers (“PwC”) global network untuk melaksanakan Integrated Audit tahun buku 2008, menyetujui perubahan Anggaran Dasar dalam rangka penyesuaian dengan UU No. 40 tahun 2007 tentang PT, menyetujui program Pembelian Kembali Saham Perseroan (Share Buy Back III) yang telah diumumkan kepada Pemegang Saham tanggal 23 dan 26 Mei 2008. Jumlah dana yang digunakan untuk pembelian kembali saham perseroan III maksimum Rp.3 triliun.

    RUPS Luar Biasa pada tanggal 19 September 2008, telah memberikan persetujuan atas pengangkatan Bobby A.A. Nazief sebagai anggota Dewan Komisaris dengan masa 5 tahun dan perpanjangan masa jabatan anggota Dewan Komisaris yang diangkat pada tanggal 10 Maret 2004.

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar